Penyebab Penalti, Pelatih Ansan Greeners Enggan Salahkan Asnawi Mangkualam Bahar

By ommed


nusakini.com - Pelatih Ansan Greeners Kim Gil-sik enggan menyalahkan Asnawi Mangkualam Bahar sebagai penyebab penalti bagi Busan IPark ketika kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Ansan Wa, Minggu (13/9) malam WIB.

Busan mendapatkan hadiah penalti setelah Asnawi melanggar Choi Jun di kotak terlarang. An Byung-jun yang dipercaya sebagai eksekutor penalti sukses menjalankan tugasnya, sehingga Busan memimpin dengan skor 1-0 di menit ke-49.

Penalti ini berawal dari perebutan bola antara Choi Jun dan Yeon Jei-min di sisi kanan pertahanan Ansan. Lepas dari duel dengan Jei-min, Choin Jun menggiring bola ke dalam kotak penalti.


Choi Geon-joo selanjutnya berusaha menghentikan penetrasi Choi Jun, namun menemui kegagalan. Asnawi yang berada di dekat Choi Jun selanjutnya menekel kaki pemain bernomor punggung 21 itu, sehingga wasit tanpa ampun memberikan hadiah penalti kepada tim tamu.

“Sepertinya ada masalah proses komunikasi dengan Yeon Jei-min di insiden penalti itu. Saya tidak berpikir dia terlibat langsung,” ujar Gil-sik diwartakan laman Sports-G.

“Posisi Asnawi di lini belakang tidak stabil, jadi ada beberapa sektor yang berbahaya. Tapi saya pikir permainan sudah berjalan dengan bagus. Itu akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.”

Tadi malam menjadi hari yang tidak bagus buat Asnawi. Selain menjadi penyebab penalti untuk tim lawan, Asnawi harus ditarik keluar ketika laga berjalan satu jam karena mendapat cedera.

“Bagian hamstring-nya perlu diperiksa,” ucap Gil-sik singkat.

Sebelum pertandingan yang disaksikan pelatih timnas Korea Selatan Paulo Bento itu, Gil-sik menyatakan bakal menempatkan Asnawi sebagai bek sayap dibandingkan penyerang sayap. Keputusan itu diambil setelah ia dan Asnawi berbicara dalam sesi latihan. Gil-sik juga meminta Asnawi aktif membantu penyerangan, meski ditempatkan sebagai bek.

“Krisis adalah peluang. Ini rumah kami, dan tidak ada kemenangan [di delapan laga sebelumnya]. Tapi jika kami bertahan, itu bisa menjadi situasi yang buruk. Sebaliknya, kami akan lebih agresif,” jelas Gil-sik diwartakan Chosun Ilbo.


“Ada tekanan di belakang, tapi saya berharap Asnawi akan agresif. Kami berbicara tentang posisi bertahan dalam pertemuan baru-baru ini. Itu akan menutupinya dengan baik.”

Hasil imbang itu membuat Ansan melalui sembilan pertandingan berturut-turut tanpa kemenangan. Mereka hanya mendapatkan tiga imbang, dan enam kekalahan, sehingga melorot ke peringkat delapan, atau dua tangga lebih baik dari posisi juru kunci.

“Kami tidak pernah menang di sembilan pertandingan. Saya rasa saya perlu membicarakan masa depan saya bersama klub, karena saya bertanggung jawab atas semua hasil itu,” ucap Gil-sik. (gi/om)